di berbagai daerah di muka bumi ini pasti memiliki cerita dan tempat-tempat yang dianggap mistis atau angker, tanpa terkecuali di Bontang khususnya di kawasan pesisir / laut nya. diantara lokasi-lokasi yang berhasil saya himpun dari cerita warga di Bontang Kuala, yaitu seperti :
1. Sappa Lemase, berjarak tidak jauh dari Bontang Kuala sekitar 1 Km, disana terdapat lubang / liang besar berukuran diameter sekitar 1 Meter, dari hasil wawancara saya dengan nelayan Bontang kuala konon pemilik liang tersebut adalah KAMUN (semacam udang mantis) yang besarnya lebih dari 2 Meter, dimana Kamun yang sering kita ketemui hanya berukuran maksimal 30 cm. penemuan liang ini diceritakan oleh Nelayan Bontang Kuala yang melakukan penyelaman di lokasi sappa Lemase, sampai saat ini belum ada yang membuktikan dengan gambar/foto di lokasi tersebut.
2. Beras Basah, dengan keindahannya pulau beras basah ternyata juga memiliki cerita lain tentang angkernya kawasan bawah lautnya, dimana disana terdapat ikan PENDONG atau ikan hiu pari, beberapa nelayan pemancing dan nelayan dari bontang kuala sering melihat Pendong tersebut di perairan sekitar beras basah yang menjadi berbeda dengan Pendong di tempat lain yaitu ukurannya lebih panjang dari kapal nelayan yg hanya berukuran 7 - 8 meter, selain terdapat pendong raksasa di beras basah juga ada PENGELUAN raksasa atau Barakuda Raksasa yang ukurannya sekitar 2 meter dan diameter badannya sekitar 75 cm. wow sangat besar bukan...
4. Tobok Bontang, hingga kita beberapa masyarakat lokal masih percaya bahwa wilayah tobok bontang dihuni oleh beberapa jin yang baik, jika masyarakat yang memiliki keinginan yang sulit untuk di capai atau keinginan yg sering tertunda-tunda, maka mereka akan pergi ke pulau tobok bontang mulai pagi hari hingga sore hari, biasanya mereka akan berdoa kepada sang pecipta agar keinginan atau kemauan yg sulit tercapai segera di berikan kemudahan, selain berdoa mereka juga berniat akan kembali lagi ke tobok bontang jika hajatnya tersebut sudah tercapai atau keinginan tersebut sudah terkabulkan, sebagai contoh, jika ada seorang perawan atau gadis yang sudah cukup usianya, namun masih belum menemukan jodohnya, maka biasanya mereka yang percaya akan pergi ke tobok bontang bersama keluarga dengan menggunakan kapal/perahu, disana si gadis akan dimandikan dengan menggunakan air yang diambil dari sekitar tobok bontang dan mulailah sigadis menyampaikan keinginannya agar segera ditemukan jodohnya dan berjanji akan membawa jodohnya tersebut ke pulau tobok bontang untuk mandi bersama, salain mandi dan bermohon kepada sang pencipta mereka juga memberikan atau menggantungkan beberapa makanan di atas pohon mangrove, adapun makanan yg biasa disajikan adalah ketupat, pelepat (ketan), dan makanan lain yg mereka bawa. selain mandi dan makan siang dipulau tersebut, mereka juga melakukan aktivitas lain seperti mencari Koros-koros (semacam siput) dan rumput laut untuk mereka bawa pulang dan dimakan bersama-sama keluarga lainnya di rumah. Konon dari cerita orang tua kami, bahwa di tobok bontang dihuni jin raksasa yang selalu melindungi wilayah bontang dari bahaya dan bencana.
5. Tanjung Kelengkang, pesan ketua adat bontang (sekarang bontang kuala), kepada masyarakatnya, bahwa berhati-hatilah jika berada di wilayah Tanjung Kelengkang, karena hingga sekarang dihuni oleh jin raja kera, dan janganlah berbicara takabbur (sombong) jika berada disana. Pengalaman pribadi saya waktu itu ketika saya masih duduk di bangku sekolah kelas 2 SMA tau sekitar tahun 1996, kami 4 orang remaja berniat mencari ikan didekat wilayah tanjung kelengkang, sebut saja ROMINO, SOFINO, ABANO, DAN SAYA (bukan nama sebenarnya). waktu itu sekitar jam 9 kami berangkat dari rumah dengan menggunakan kapal Sofino menuju lokasi tersebut, tibanya disana kami langsung terjun menyelam dengan berbekal alat tangkap berupa panah ikan, singkat cerita sekitar jam 11 siang kami sudah memperoleh 4 ekor ikan kakap yg berukuran sedang, semua ikan tersebut didapat oleh Abano, sedangkan kami bertiga belum memperoleh 1 ekor pun, sekitar jam 11.30 kami sdh mulai kedinginan, kecuali si Abano yang tidak lain adalah saudara sepupu saya. sayapun menyampaikan kepada Abano bahwa kami sudah kedinginan dan tidak tahan lagi menyelam, saya mengajak Abano untuk pulang karena ikan yg di dapat sudah cukup untuk dimakan, namun Abano menolak ajakan saya, bahkan dia menyampaikan kepada kami agar naik, bikin ribut aja kalau ikut menyelam katanya. dan dia menuturkan akan memanah 1 ekor ikan besar baru pulang, sudahlah kata saya cukup sudah 4 ekor ikan kakap ni untuk kita makan, namun dia berkata ahh naik aja kalian semua tidak usa menemani menyelam dibawah (dengan nada sedikit sombong), ya udah hati-hati kata saya, sementara 2 teman kami sdh kedinginan di atas kapal. pikir kami sudahlah biar aja kita tunggu dia sampai puas, dan memang Abano adalah jawara menyelam di Bontang Kuala, jika ada lomba menyelam dia selalu jadi juara, belum ada yg dapat menyamai rekornya hingga kini, dia mampu menyelam bebas hingga lebih dari 4 - 5 menit, kembali pokok cerita sekitar jam 12 siang waktu mendekati azan dzuhur, kami sudah kehilangan Abano dan mencari-cari kesana kemari namun tidak menemukannya, sekitar lebih dari 10 menit kami menunggu saya memutuskan untuk mencari Abano dengan menyelam, sekitar 15 menit saya menyelam kesana kemari akhirnya saya melihat tubuh Abano berada di kedalaman sekitar 4 meter, tanpa banyak pikir saya menyelam menghampiri Abano yg saya lihat kepalanya sudah menyentuh dasar laut, karena kurang kuat kebawah, saya naik lagi untuk menarik napas panjang-panjang lalu menyelam kembali menghampiri dan mengangkat tubuh Abano yang sudah tidak berdaya lagi, kemudian setelah sampai di permukaan saya dibantu 2 teman saya Sofino dan Romino untuk mengangkat Abano naik ke kapal, dan Sofinopun menjalankan kapalnya menuju terminal bontang kuala, sayapun meminta bantuan kepada seseorang yang memiliki mobil di terminal tersebut untuk mengantar Abano ke rumah sakit, saya dengan kondisi masih basah dan telanjang dada mendampingi Abano dibawa ke rumah sakit, dengan harapan nyawa Abano dapat tertolong, sementara Sofino dan Romino menyampaikan kabar kepada keluarga yang lainnya, namun apa daya setelah tiba di rumah sakit dan diperiksa tim medis menyampaikan berita duka, bahwa nyama Abano sudah berpulang kepadaNya. Innalillahi wa innalillahiraziun, Tuhan rupanya berkehendak lain Abano Saudara Sepupu saya tutup usia muda. satu kesan yg menjadi pelajaran untuk kita semua bahwa janganlah berkata-kata sombong, dimanapun kita berada.
"sejujurnya saya enggan cerita ini di publikasikan, karena mengingatkan saya kepada sosok yang sangat baik hati Abano (bukan nama sebenarnya), namun karena mengandung pesan pelajaran yg sangat berarti tentang sikap yang kurang baik yaitu "takabur/sombong", maka cerita ini menjadi pelajaran untuk kita semua yang masih diberikan kesempatan untuk bertobat"
demikian semoga cerita saya ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua......
3. Pulau Kedindingan, diperairan sekitar pulau kedindingan memang sejak lama menjadi daerah angker, dahulu kala pernah ada manusia yang tinggal di pulau tersebut, namun karena sering terganggu oleh keberadaan mahluk halus di tempat tersebut, maka hingga sekarang tidak ada lagi yang berani tinggal atau membangun rumah di sana, selain pulau yg angker ternyata pulau kedindingan juga memiliki penunggu yaitu NAGA (ular besar), tidak sidikit yg sudah melihat keberadaan Naga di Pulau Kedindingan, bahkan saksi hidupnya masih ada di Bontang Kuala hingga sekarang, dari cerita beberapa orang yang pernah melihat Naga tersebut menuturkan bahwa besarnya berdiameter lebih dari 50 cm dan panjang lebih dari 7 meter, warna kulitnya merah ceriah dan memiliki kumis di kepalanya, namun berbeda dengan ilustrasi naga yang ada di cina, naga di pulau kedindingan tidak memiliki tanduk dan kaki.
5. Tanjung Kelengkang, pesan ketua adat bontang (sekarang bontang kuala), kepada masyarakatnya, bahwa berhati-hatilah jika berada di wilayah Tanjung Kelengkang, karena hingga sekarang dihuni oleh jin raja kera, dan janganlah berbicara takabbur (sombong) jika berada disana. Pengalaman pribadi saya waktu itu ketika saya masih duduk di bangku sekolah kelas 2 SMA tau sekitar tahun 1996, kami 4 orang remaja berniat mencari ikan didekat wilayah tanjung kelengkang, sebut saja ROMINO, SOFINO, ABANO, DAN SAYA (bukan nama sebenarnya). waktu itu sekitar jam 9 kami berangkat dari rumah dengan menggunakan kapal Sofino menuju lokasi tersebut, tibanya disana kami langsung terjun menyelam dengan berbekal alat tangkap berupa panah ikan, singkat cerita sekitar jam 11 siang kami sudah memperoleh 4 ekor ikan kakap yg berukuran sedang, semua ikan tersebut didapat oleh Abano, sedangkan kami bertiga belum memperoleh 1 ekor pun, sekitar jam 11.30 kami sdh mulai kedinginan, kecuali si Abano yang tidak lain adalah saudara sepupu saya. sayapun menyampaikan kepada Abano bahwa kami sudah kedinginan dan tidak tahan lagi menyelam, saya mengajak Abano untuk pulang karena ikan yg di dapat sudah cukup untuk dimakan, namun Abano menolak ajakan saya, bahkan dia menyampaikan kepada kami agar naik, bikin ribut aja kalau ikut menyelam katanya. dan dia menuturkan akan memanah 1 ekor ikan besar baru pulang, sudahlah kata saya cukup sudah 4 ekor ikan kakap ni untuk kita makan, namun dia berkata ahh naik aja kalian semua tidak usa menemani menyelam dibawah (dengan nada sedikit sombong), ya udah hati-hati kata saya, sementara 2 teman kami sdh kedinginan di atas kapal. pikir kami sudahlah biar aja kita tunggu dia sampai puas, dan memang Abano adalah jawara menyelam di Bontang Kuala, jika ada lomba menyelam dia selalu jadi juara, belum ada yg dapat menyamai rekornya hingga kini, dia mampu menyelam bebas hingga lebih dari 4 - 5 menit, kembali pokok cerita sekitar jam 12 siang waktu mendekati azan dzuhur, kami sudah kehilangan Abano dan mencari-cari kesana kemari namun tidak menemukannya, sekitar lebih dari 10 menit kami menunggu saya memutuskan untuk mencari Abano dengan menyelam, sekitar 15 menit saya menyelam kesana kemari akhirnya saya melihat tubuh Abano berada di kedalaman sekitar 4 meter, tanpa banyak pikir saya menyelam menghampiri Abano yg saya lihat kepalanya sudah menyentuh dasar laut, karena kurang kuat kebawah, saya naik lagi untuk menarik napas panjang-panjang lalu menyelam kembali menghampiri dan mengangkat tubuh Abano yang sudah tidak berdaya lagi, kemudian setelah sampai di permukaan saya dibantu 2 teman saya Sofino dan Romino untuk mengangkat Abano naik ke kapal, dan Sofinopun menjalankan kapalnya menuju terminal bontang kuala, sayapun meminta bantuan kepada seseorang yang memiliki mobil di terminal tersebut untuk mengantar Abano ke rumah sakit, saya dengan kondisi masih basah dan telanjang dada mendampingi Abano dibawa ke rumah sakit, dengan harapan nyawa Abano dapat tertolong, sementara Sofino dan Romino menyampaikan kabar kepada keluarga yang lainnya, namun apa daya setelah tiba di rumah sakit dan diperiksa tim medis menyampaikan berita duka, bahwa nyama Abano sudah berpulang kepadaNya. Innalillahi wa innalillahiraziun, Tuhan rupanya berkehendak lain Abano Saudara Sepupu saya tutup usia muda. satu kesan yg menjadi pelajaran untuk kita semua bahwa janganlah berkata-kata sombong, dimanapun kita berada.
"sejujurnya saya enggan cerita ini di publikasikan, karena mengingatkan saya kepada sosok yang sangat baik hati Abano (bukan nama sebenarnya), namun karena mengandung pesan pelajaran yg sangat berarti tentang sikap yang kurang baik yaitu "takabur/sombong", maka cerita ini menjadi pelajaran untuk kita semua yang masih diberikan kesempatan untuk bertobat"
demikian semoga cerita saya ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua......
yg mau komen silahkan
BalasHapusmenarik juga ya dikunjungin tempat ini dimanapun kita tidak boleh takabur selalu rendah diri percaya dengan ciptaan allah.semoga baik2 saja amin.
BalasHapusiya mas kalau mau buktikan bisa kita diving kelokasi2 tersebut ayo
HapusKEREN
BalasHapuscerita nelayan setempat
HapusYang di Beras Basah itu beneran atau cuma mitos ?
BalasHapusitu semua cerita para nelayan di Bontang Kuala
Hapuswow menarik, tapi syg kurang detail penjelsannya jadi belum puas bacanya ahahahaha
BalasHapusmaaf saya memang harus banyak belajar menulis agar penjelasanya lebih detail kedepannya
Hapus